Diesel Engine dikenal luas karena ketangguhan, efisiensi, dan torsinya yang kuat. Namun, keunikan utama yang membedakannya dari mesin bensin terletak pada prinsip kerjanya yang revolusioner: pembakaran otomatis melalui kompresi udara. Memahami prinsip kompresi otomatis adalah kunci untuk mengapresiasi mengapa Diesel Engine dapat beroperasi tanpa busi dan mengapa ia sangat efisien dalam mengubah bahan bakar menjadi tenaga.
Berbeda dengan mesin bensin yang memerlukan percikan api dari busi untuk menyulut campuran udara-bahan bakar, Diesel Engine mengandalkan panas ekstrem yang dihasilkan dari kompresi udara. Pada langkah kompresi, piston bergerak naik dan menekan udara murni di dalam silinder hingga mencapai tekanan yang sangat tinggi (biasanya 350-500 psi). Kompresi yang intens ini menyebabkan suhu udara di dalam silinder melonjak drastis, bisa mencapai 700-900 derajat Celsius. Suhu ini jauh lebih tinggi dari titik nyala solar. Setelah udara mencapai suhu yang sangat panas ini, bahan bakar diesel (solar) disemprotkan ke dalam ruang bakar oleh injector bertekanan tinggi. Begitu solar bersentuhan dengan udara panas, ia langsung terbakar secara spontan tanpa perlu percikan api eksternal. Inilah yang disebut sebagai pembakaran otomatis atau compression ignition.
Rasio kompresi yang sangat tinggi ini menjadi fondasi efisiensi Diesel Engine. Semakin tinggi rasio kompresi, semakin banyak energi yang dapat diekstraksi dari bahan bakar. Ini memungkinkan mesin diesel untuk menghasilkan tenaga yang besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat dibandingkan mesin bensin dengan kapasitas serupa. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Teknologi Otomotif pada Desember 2024 menunjukkan bahwa mesin diesel modern memiliki efisiensi termal rata-rata 35-45%, sementara mesin bensin umumnya berkisar 25-35%.
Memahami prinsip kompresi otomatis juga membantu menjelaskan karakteristik torsi Diesel Engine yang kuat di putaran rendah. Pembakaran yang spontan dan efisien pada tekanan tinggi menghasilkan dorongan tenaga yang masif sejak awal, sangat ideal untuk kendaraan berat atau yang membutuhkan daya tarik besar. Meskipun demikian, cold start pada mesin diesel memerlukan sistem pemanas awal (glow plug) untuk membantu memanaskan udara di dalam silinder saat suhu lingkungan sangat dingin, agar pembakaran otomatis tetap bisa terjadi. Dengan demikian, Diesel Engine adalah bukti nyata bagaimana prinsip fisika dasar dapat diaplikasikan untuk menciptakan mesin yang tangguh, efisien, dan andal untuk berbagai kebutuhan mobilitas.