Keselamatan di sirkuit balap bukan hanya tentang pencegahan, tetapi juga kesiapan menghadapi insiden. Setiap sirkuit resmi wajib menerapkan prosedur baku Tanggap Darurat Kecelakaan (TDK) yang terstruktur dan cepat. Sistem ini mengacu pada standar Protokol Keamanan Ajang IMI, demi meminimalkan dampak musibah.
Kecepatan respons adalah faktor vital. Prosedur Tanggap Darurat Kecelakaan harus diaktivasi segera setelah Race Control menerima laporan. IMI memastikan bahwa komunikasi radio antara petugas lintasan (Marshal) dan tim medis berjalan tanpa jeda, menjamin koordinasi yang mulus.
Peran Kunci Marshal dalam Respons Awal
Marshal yang berada paling dekat dengan lokasi insiden adalah penentu respons awal. Mereka segera mengibarkan bendera kuning atau merah, menginformasikan pembalap lain untuk melambat atau menghentikan balapan. Ini adalah langkah awal Tanggap Darurat Kecelakaan.
IMI memberikan Penyuluhan Berkelanjutan kepada Marshal agar mereka mampu melakukan evaluasi kondisi pembalap dan kendaraan. Mereka bertanggung jawab memberikan laporan awal yang akurat, menentukan tingkat keparahan insiden, dan menjaga zona bahaya.
Mobilisasi Tim Medis dan Evakuasi
Setelah insiden terkonfirmasi, tim medis dan ambulans yang sudah siaga segera dimobilisasi ke lokasi. TDK IMI menekankan kecepatan dan ketepatan penanganan di tempat. Tim medis harus memiliki kualifikasi penanganan trauma balap.
Prosedur evakuasi pembalap cedera harus dilakukan dengan sangat hati-hati, terutama jika melibatkan risiko tulang belakang. Sementara itu, mobil atau motor yang rusak akan dipindahkan secepat mungkin oleh safety crew untuk mensterilkan lintasan.
Pemanfaatan Safety Car dan Virtual Safety Car
Protokol Keamanan Ajang memiliki instrumen untuk mengendalikan kecepatan pembalap saat insiden terjadi. Safety Car masuk ke lintasan untuk memimpin rombongan pembalap dengan kecepatan rendah. Ini memberi waktu bagi petugas untuk bekerja.
Beberapa sirkuit modern juga menerapkan Virtual Safety Car (VSC), yang mewajibkan pembalap mengurangi kecepatan tanpa perlu mobil fisik di lintasan. Kedua metode ini merupakan bagian dari prosedur Tanggap Darurat Kecelakaan yang efektif.
Investigasi Pasca-Insiden dan Evaluasi Regulasi
Setelah insiden ditangani dan balapan dilanjutkan (atau diakhiri), IMI melakukan investigasi mendalam. Tanggap Darurat Kecelakaan tidak berakhir di lintasan, tetapi berlanjut pada analisis penyebab musibah. Tujuannya adalah mencegah terulangnya kejadian serupa.